Sabtu, 08 Oktober 2011

Peugeot 406

Selasa, 06 Juli 2010 16:30 WIB     
Buat mobkas Eropa, Peugeot 406 dapat dijadikan alternatif menarik. Sosoknya yang kekar, berbadan lebar, dan nyaman, membuatnya cuku baik saat beradaptasi dengan kondisi jalan di Tanah Air.

Suspensi depan 406 patut disanjung, dengan konstruksi segitiga antara McPherson dan batang anti-tilt  yang berbeda dari mobil-mobil lain sekelasnya. Hasilnya, selain nyaman, konstruksi seperti ini efisien mengurangi distorsi suara dari kebisingan roda.

Tak kalah hebatnya adalah suspensi belakang. Konstruksi multi-arm  dilengkapi sistem micro-steering  yang memiliki yakni toleransi sudut toe  sebanyak 5° saat menikung. Dengan begitu roda belakang bisa bergerak sedikit layaknya mobil yang dilengkapi sistem 4-wheel steering.

Selain nyaman, tingkat safety  406 juga terbilang optimal. Sistem remnya dilengkapi ABS (Anti-lock Braking System), sementara kolom kemudinya dirancang supaya patah jika terjadi tabrakan frontal yang keras, untuk mengurangi risiko cedera dada atau kepala pada pengemudi.

Tangki bensinnya dilengkapi sistem pengaman yang secara otomatis akan menutup aliran bensin jika mobil terbalik. Khusus varian matik, transmisinya dilengkapi peranti safety,  untuk memberi toleransi jika pengemudi sampai salah masuk gigi dalam keadaan jalan.

Sayangnya walau Peugeot 406 memiliki banyak keunggulan, namun masih kurang populer dan depresiasinya cukup tinggi. Sehingga hanya yang mengerti saja yang melirik kehebatan sedan asal Prancis ini.

History
Penjualan Peugeot 405 yang cukup sukses di Tanah Air membari inspirasi bagi ATPM Peugeot untuk menghadirkan generasi penerusnya, 406. Tipe ini hadir di rentang 1997-1999 dengan berbagai perbaikan, seperti kabin lebih luas, bagasi lebar, serta interior mewah.

Mesinnya pun ditingkatkan performanya. Walau hanya berkapasitas 2.000 cc, mesin 16 katup milik 406 mampu menghasilkan tenaga 135 dk pada 5.500 rpm, dengan torsi maksimum 187 Nm di 4.200 rpm.

Fitur-fitur interiornya semakin lengkap. Setirnya kini bisa disetel naik-turun (tilt) dan maju-mundur (teleskopik). Salah satu varian 406 bernama Lemans malah ditawarkan dengan interior kulit, foglamp,  dan pelek alloy.

Versi facelift  406 yang hadir di awal 2000 semakin canggih. Semua fitur di interior seperti audio dan AC sudah terintegrasi dalam satu sistem elektronik. Ubahan lain yang menonjol pada 406 angkatan kedua ini adalah 4 buah airbag  dan lampu depan diamond cut reflector.
Kesimpulan
Jika kondisi matiknya masih bagus, pilihan 406 bertransmisi otomatik merupakan varian yang kami rekomendasikan. Perpindahan matiknya halus, pintar, dan nyaman saat dikendarai.
Alternatif lain
Toyota Camry 2000-2001 dapat dijadikan pilihan. Soal kelengkapan, Camry memiliki fitur yang terbilang komplet. Seperti lampu baca, cup-holder,  kompartemen penyimpanan kacamata, dual airbag,  rem ABS, panel kayu, spion lipat elektrik, AC climate control,  dan kabin lapang. Plus pelek alloy,  audio dengan remote control dan CD changer.  Untuk kepraktisan, bangku belakang dapat dilipat sehingga mudah mengambil barang dari bagasi. 
 
Checklist
• Kaki-kaki
Bagian kaki-kaki Peugeot 406 merupakan kelebihan sekaligus salah satu kelemahannya. Rancangan suspensinya rumit dan memiliki banyak komponen. Akibatnya, kemungkinan kerusakan akan lebih sering terjadi. Pastikan semua komponen suspensi dalam kondisi baik.

• Radiator
Keandalan radiator 406 patut dipuji. Jika dilakukan perawatan rutin dan benar, usia pakai pendingin air ini bisa lebih dari 7 tahun. Sayangnya tak sedikit pemilik kurang perhatian. Akibatnya, usia pakai menjadi lebih pendek dan membuat mobil mudah mengalami overheat.

• Kunci cadangan
Sama seperti produk Peugeot lain keluaran di atas 2000, kunci cadangannya wajib dimiliki. Karena di kunci cadangan semua data kendaraan tersimpan. Jadi, lupakan membeli mobkas ini bila Anda tak memperoleh kunci cadangan. Di dalam kunci ini tersimpan nomor-nomor penting untuk mengaktifkan kembali program komputer bila sampai terjadi error  pada program komputernya.

• Transmisi matik
Pemeriksaan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mengecek kondisi oli transmisi dan test drive.  Pengecekan kondisi oli hanya bisa dilakukan pada 406 sebelum facelift  yang masih memiliki dipstick  transmisi.

Tarik dipstick  dan rasakan oli transmisinya dengan tangan, apakah terasa ada serpihan logam. Endus oli transmisi, apakah tercium bau terbakar. Jika oli berbau hangus, berarti kondisi transmisinya tidak baik.

Lanjutkan dengan pemeriksaan saat mesin dalam keadaan hidup. Injak pedal rem dan geser tongkat transmisi ke semua posisi. Setiap perpindahan posisi tongkat, harus terasa entakan halus. Jika entakan terasa kuat, bisa dipastikan transmisi itu bermasalah. Asal tahu saja, biaya perbaikannya bisa lebhi dari Rp 10 juta. 

Berapa yang harus dikeluarkan?
Peugeot 406 M/T2000-2004Rp  65–105 juta
A/T2000-2004Rp  70–110 juta
Limited M/T  2003–2004Rp 115–125 juta
A/T2003–2004Rp 125–135 juta