Kamis, 24 November 2011

Mercedes Benz C230/C-Class

Mercedes-Benz C 230

Share |

Minggu, 27 Juni 2010 07:10 WIB     
Mercedes-Benz adalah merek yang sangat direspek dunia otomotif. Bukan saja karena pabrikan Jerman ini dianggap sebagai penciptaka mobil pertama di dunia lebih 100 tahun lalu. Namun kualitas buatannya membuat merek ini masu kategori mobil premium dan dalam kondisi baru hanya bisa dimiliki segelintir orang.

Itu sebabnya Mercy bekas banyak diincar. Salah satu model yang populer adalah C-Class berkode sasis W202. C-Class ini meluncur di Indonesia dari 1995 hingga 2002. Dan inilah sedan kompak Mercy pertama yang masuk resmi ke Indonesia. Generasi sebelumnya hanya masuk melalui jalur importir atau melalui jalur diplomatik.

C-Class W202 cukup populer karena beberapa hal. Dimensinya kompak, kenyamanan cukup baik serta modelnya tak cepat usang dimakan zaman. Perawatannya juga tak merepotkan dibanding rival langsungnya seperti BMW Seri-3 E36 atau Audi A4 2.6.

Di antara varian yang masuk resmi ini, C 230 merupakan salah satu yang paling bertenaga. Dan di periode yang sama, ATPM Mercedes-Benz juga memasarkan C 230 Kompressor yang dilengkapi supercharger  sehingga tenaganya bisa mencapai 190 dk. Membuat tipe ini menjadi favorit di pasar mobkas.

History
Mercedes-Benz resmi meluncurkan C-Class W202 pada 1995, dua tahun setelah mobil ini melakukan debutnya di Eropa. Tipe pertama yang dimasukkan adalah C 180 yang kondang dengan sebutan “Cibo” di kalangan anak muda. C 180 tersedia dalam 2 trim  kemewahan: Classic dan Esprit.

Seketika mobil ini menjadi favorit, dan bulan madu BMW Seri-3 pun terganggu. C-Class disukai karena bentuknya dewasa dan emblem Mercedes-Benz menjadi daya tarik tersendiri. Tapi tak berapa lama setelah dipasarkan, banyak keluhan menyangkut tenaganya yang pas-pasan.

Hal itu coba diatasi dengan memasarkan C 200 di tahun yang sama. Namun keluhan itu tetap ada, membuat C-Class W202 sempat memiliki citra kurang baik dalam hal performa.

Di 1997 Mercy pun membuat gebrakan dengan memasukkan C 230 yang memiliki kapasitas mesin lebih besar, sekaligus menjawab tuntutan penggemarnya yang haus kecepatan. Bukan cuma itu, C 230 Kompressor juga ikut dilempar ke pasar. Berbekal mesin 190 dk yang disokong supercharger,  C 230 Kompressor pun menjadi sedan kompak premium paling bertenaga saat itu.

C 240 yang sempat hadir di tahun 2000 pun tenaganya tak sebesar C 230 Kompressor. Selain itu, ada beberapa C36 AMG 280 dk yang beredar, tapi kehadirannya hanya sesaat yaitu ketika KTT APEC di 1994.
Alternatif lain
BMW Seri-3 E36 bisa menjadi alternatif pilihan. Mobil ini memiliki kelebihan di sektor mesin, apalagi varian 323i. Dengan konfigurasi 6 silinder, mesinnya juga halus dan menderum merdu.

Salah satu kelemahan Seri-3 ini adalah suku cadangnya yang cukup mahal. Bila membeli mobil ini, sebaiknya Anda bergabung dengan klub BMW supaya bisa banyak terbantu seputar masalah perawatan. 
Kesimpulan
Mercedes-Benz C 230 dan C 230 Kompressor merupakan pilihan yang masuk akal. Dengan harga terjangkau, mobil ini memberi eksklusivitas serta performa yang baik. Kehadiran klub pengguna W202 juga makin mempermudah Anda bila hendak bertukar pikiran dengan sesama pemakai. 
Checklist
• Wiring
Problem di sistem kabel C-Class ditandai dengan tidak stabilnya putaran mesin. Hal ini memang menjadi isu di kalangan pemilik W202. Harga wiring harness  baru sekitar Rp 3,5 juta, namun ada beberapa spesialis perkabelan bisa menyediakan wiring set  yang lebih awet dengan harga Rp 500 ribu lebih mahal.

• Setir
Mengingat usianya, setir di C-Class ini sudah aus dan pecah-pecah. Untungnya harga setir asli ini tidak mahal, sekitar Rp 1,5 juta. Airbag  tinggal dipindah saja ke setir baru.

• Flywheel
Khusus tipe manual, kerap ditemui gejala flywheel  alias mengalami keausan tidak merata. Akibatnya ketika kopling dilepas terjadi getaran tidak wajar. Harga flywheel  baru sekitar Rp 2,5 juta.

• As kopel
C-Class W202 berpenggerak roda belakang, sehingga menggunakan as kopel. Nah, bila mobil dipakai dengan kasar, poros propeler ini bisa cepat aus sehingga menimbulkan bunyi saat mulai melaju. Barangnya agak jarang di pasaran dan harganya Rp 2 juta.

• Throttle valve
Meski agak jarang terjadi, Anda bisa mengalami kerusakan modul komputer throttle.  Akibatnya putaran mesin sering tertahan di putaran 2.000-3.000 rpm. Setelah mesin dimatikan baru normal lagi. Penggantian modul ini cukup mahal, bisa mencapai Rp 5,6 juta. 

Berapa yang harus dikeluarkan?
Mercedes-Benz C 230 Classic M/T 1997 Rp 105.000.000 
  1998 Rp 110.000.000
  1999 Rp 120.000.000
  2000 Rp 135.000.000
Mercedes-Benz C 230 Elegance A/T 1997 Rp 120.000.000
  1998 Rp 130.000.000
  1999 Rp 140.000.000
  2000 Rp 160.000.000
Mercedes-Benz C 230 Kompressor A/T 1997 Rp 130.000.000
  1998 Rp 145.000.000
  1999 Rp 160.000.000
  2000 Rp 175.000.000

Rusdi Harahap, Penasihat Klub Mercedes-Benz W202 Indonesia
Murah, nyaman dan simpel
Tak beda dengan mobil Eropa lainnya, Mercedes-Benz C 230 juga mesti dirawat sesuai prosedur atau petunjuk dari pabrikan. Namun untungnya, kualitas baik dan sistem kelistrikan tidak terlalu rumit membuat mobil ini lebih mudah dirawat. Bahkan harga suku cadangnya juga tergolong murah dibanding merek premium lainnya.

C-Class ini sangat tangguh dan nikmat dikendarai. Sudah begitu gayanya juga masih diperhitungkan. Apalagi bila kita memodifikasi tampilannya secara benar.

Tersedia banyak sekali bengkel spesialis Mercy yang siap menangani perawatan maupun perbaikan C-Class W202. Itu disebabkan oleh populernya mobil ini di kalangan anak muda, yang pasti mencari alternatif lebih murah ketimbang bengkel resmi. Apalagi mobil ini sudah melewati masa garansi resmi ATPM-nya. 

mitsubishi Lancer CK4 aka Evo IV

Mitsubishi Lancer CK4

Share |

Selasa, 29 Juni 2010 15:01 WIB     
Generasi kelima Lancer di Tanah Air yang memiliki kode CK4 ini hadir dalam 2 varian (GLXi dan SEi) sejak peluncurannya di Juni 1997.

Sambutan bagus yang diterimanya tak lepas dari kesuksesan pendahulunya, Mitsubishi Lancer CB (1992-1996) yang diberi nama Le DanGan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB). Pada generasi Lancer ini PT KTB memanfaatkan kiprah Mitsubishi di arena reli dunia (WRC) melalui Lancer Evolution III besutan Tommi Makinen.

Image  mobil kencang terus melekat pada generasi selanjutnya, Lancer CK4. Apalagi pada 1999, Tommi Makinen meraih gelar Juara Dunia keduanya menggunakan Mitsubishi Lancer Evolution IV yang tampilannya mirip Lancer CK yang beredar di Tanah Air.

Hal inilah yang menyebabkan generasi CK4 dikenal dengan Lancer “Evo IV”, padahal spesifikasi teknis keduanya berbeda bak bumi dan langit. Lancer CK4 (GLXi dan SEi) yang beredar di Tanah Air menggunakan mesin 4G92 1.600 cc SOHC dan berpenggerak roda depan, sedangkan Evo IV dilengkapi mesin 4G63T 2.000 cc DOHC serta All-Wheel Drive  (AWD).

Kemiripan dengan versi WRC ini juga yang menyebabkan Lancer menjadi mobil favorit modifikasi anak muda. Berbagai ubahan dilakukan, mulai dari mendongkrak performa mesin sampai membuat tampilannya seperti tunggangan Makinen di arena WRC. “Desainnya abadi, enggak termakan zaman. Tampilannya juga keren dan gampang dimodifikasi,” ujar Dony, juragan bengkel BND di bilangan Pondok Labu yang sudah setahun memakai Lancer lansiran 1997.

Daya tarik lain adalah mesin yang andal. Tidak ada masalah mekanikal berarti yang dideritanya, walau akselerasinya sedikit lambat. Spare part  untuk mobil ini pun mudah dicari, baik orisinal maupun aftermarket.

“Kalau dibandingkan dengan generasi sebelumnya, model ini konsumsi bahan bakarnya relatif lebih irit,” ucap pria ramah yang doyan modifikasi ini. Menurut beberapa anggota forum penggemar Mitsubishi, Lancer CK4 rata-rata bisa mengkonsumsi bbm antara 11-14 km/liter. Kondisi inilah yang membuat harga jual Lancer CK4 ini relatif stabil.

History
Mitsubishi Lancer berkode CK4 ini diperkenalkan PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) pada Juni 1997. Selama peredarannya, mobil ini memiliki 7 pilihan warna: hitam, putih, Roanne Red Mica, Satellite Silver Mica Metallic, Amery Blue Pearl, Kielder Green Pearl, dan Moonlight Blue Mica.

PT KTB mengeluarkan Lancer ini dalam 2 varian, yaitu GLXi dan SEi. Perbedaan keduanya terletak pada fitur kelengkapan saja. Varian SEi dibekali spoiler  depan, side skirt, spoiler  belakang, spion sewarna bodi yang bisa dilipat dari dalam, dan airbag. Makanya harga jual Lancer SEi lebih mahal ketimbang GLXi, bahkan sampai mobkasnya sekalipun.

Selebihnya sama persis. Lancer ini menggunakan mesin 4 silinder berkode 4G92 dengan kapasitas 1.600 cc SOHC 16 katup, dan sistem pasokan bahan bakar ECI Multi. Klaim tenaga maksimumnya adalah 155 dk.

Suspensi independen di keempat rodanya menggunakan konstruksi McPherson strut  di depan dan multilink  di belakang. Semua varian juga dibekali rem depan cakram berventilasi ukuran 13 inci, sementara rem belakangnya masih mengandalkan teromol. Untuk menjamin performa rem ini, Lancer dibekali vacuum booster  9 inci. Model ini bertahan sampai 2000.
Checklist
• Mesin
Perhatikan kondisi mesin saat idle  (stasioner). Kalau naik-turun alias tidak bisa stabil, maka mesti hati-hati. Bisa-bisa idle servo-nya sudah rusak. Komponen ini kecil tapi harganya selangit.

• Kaki-kaki
Karet-karet sil, bushing,  dan dudukan suspensi Lancer mudah getas. Kondisi tie-rod  juga mesti diperhatikan karena usia pakainya relatif lebih cepat ketimbang sedan sekelasnya.

• Lampu
Periksa kondisi semua lampu, baik lampu dekat, jauh, lampu belakang, dan sein bekerja normal. Soalnya sistem kabel di bagian ini rentan rusak.

• Sepatbor
Raba bibir sepatbor depan dan belakang, periksa kalau terdapat lipatan. Kalau ada berarti mobil pernah dimodifikasi menggunakan pelek berdiameter besar.
  
Perhatikan
Sistem pengapian direct ignition  yang digunakan Lancer mengharuskan penggunaan busi yang memiliki tahanan (resistor) di dalamnya. Jika tidak menggunakan busi sesuai ketentuan, medan listrik yang terjadi bisa menyebabkan sejumlah kerusakan. Ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk mendeteksi kerusakan akibat kesalahan pemakaian busi di Lancer CK4.
• Tersendat saat akselerasi
Ini merupakan gejala paling dini yang diakibatkan kesalahan memilih busi. Pada saat akselerasi dari putaran bawah mesin terasa sedikit tersendat.

• Kerusakan panel instrumen
Kalau sudah cukup parah, kerusakan akan merembet dan menyerang sensor takometer dan odometer yang terletak di koil. Untuk mendeteksinya gampang saja, tinggal melihat display  odometer digital atau jarum takometer berfungsi dengan baik atau tidak.

• Electric fan
Electric fan  juga bisa dijadikan alat deteksi kerusakan. Jika ketika AC dinyalakan dan electric fan  tidak bekerja, Anda perlu waspada. Soalnya sensor bagian ini rentan diserang kerusakan bila pemilik sampai menggunakan busi yang salah. 

Kesimpulan
Di antara kedua model Lancer CK4 yang tersedia, varian SEi lebih kami rekomendasikan karena selisih harga yang berbeda tipis ketimbang varian GLXi. Meski lebih mahal sekitar Rp 3-4 juta, Anda sudah memperoleh body kit,  setir dengan airbag,  dan spion yang bisa dilipat secara elektrik. 

Berapa biaya yang harus dikeluarkan?   
Mitsubishi Lancer GLXi 1997-2000 Rp 70-85 juta
SEi 1997-2000  Rp 73–88 juta

 
Michael Andries, pemilik bengkel M-Tuning
Hati-hati salah pilih busi
Walau berusia 9-12 tahun, mesin 4G92 milik Lancer ini cukup bisa diandalkan. Tidak ada problem mekanikal atau cacat produksi yang dideritanya.

Masalah justru kerap datang dari kesalahan pengguna. Lancer CK4 wajib memakai busi dengan resistor (tahanan), ditandai dengan kode ‘R’ pada tipenya. Busi ini mampu menahan distorsi dari lompatan bunga api yang bisa mencapai 50.000 volt. Karena mobil ini mengaplikasi sistem pengapian direct ignition,  dimana sepasang busi disulut oleh 1 koil yang berada tepat di atas salah satu busi.

Sialnya, tak semua pemilik paham dengan aturan ini. Banyak yang mengganti busi dengan tipe tanpa tahanan. “Efek sampingnya bisa merusak sistem elektronik mobil, mulai dari electric fan, spidometer, sampai ECU,” ujar Michael Andries dari bengkel M-Tuning, salah satu spesialis Mitsubishi di bilangan Cirendeu, Jakarta Selatan.

Kalau sudah begini lebih baik jangan ambil risiko. Peluang problemnya banyak, mulai kerusakan sensor sampai ECU. Dan jika sampai ECU-nya rusak, Anda akan mengeluarkan uang cukup besar. Harga pasaran ECU bekas untuk Lancer model ini mencapai Rp 3,5-4 juta.